Gagal jantung terkadang juga disebut gagal jantung kongestif. Orang sering salah mengira bahwa gagal jantung adalah di mana jantung berhenti berdetak dan tidak berfungsi sama sekali.
Gagal jantung sebenarnya adalah kondisi yang terjadi ketika otot jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya. Artinya, jantung tidak dapat memompa cukup darah yang kaya oksigen untuk memenuhi kebutuhan. Tanpa aliran darah yang cukup, organ lain tidak akan bekerja dengan baik, yang pada akhirnya menyebabkan masalah serius.
Gejala Gagal Jantung yang Perlu Diwaspadai
Salah satu gejala yang paling umum dari gagal jantung adalah sesak napas, yang disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru. Penumpukan cairan ini juga yang dapat menyebabkan pembengkakan di area perut, kaki dan juga pergelangan kaki.
Adapun gejala lain gagal jantung di antaranya:
- Sesak napas saat beraktivitas atau saat berbaring
- Kelelahan dan tubuh terasa lemah
- Denyut jantung tidak teratur
- Penurunan kemampuan berolahraga
- Kesulitan tidur dengan posisi berbaring menggunakan satu bantal
- Mual dan kehilangan nafsu makan
- Kesulitan berkonsentrasi dan penurunan kewaspadaan
- Rasa sakit di dada apabila gagal jantung disebabkan oleh serangan jantung
Tahapan Perkembangan Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan kondisi kronis yang seiring waktu dapat memburuk, terutama bila tanpa pengobatan dan perawatan yang tepat. Terdapat empat tahap gagal jantung, yang tahapannya berkisar dari "risiko tinggi terkena gagal jantung" hingga "gagal jantung stadium lanjut."
Adapun tahapan perkembangan gagal jantung di antaranya sebagai berikut:
Tahap Pertama
Tahap pertama ini disebut dengan tahap pra-gagal jantung, yang artinya Anda memiliki kondisi medis kronis yang meningkatkan risiko terkena gagal jantung atau memiliki keluarga yang mengalami gagal jantung.
Beberapa kondisi medis yang meningkatkan risiko gagal jantung di antaranya:
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Penyakit arteri koroner
- Sindrom metabolisme
- Riwayat penyalahgunaan minuman beralkohol
- Riwayat demam rematik
- Adanya anggota keluarga yang mengalami kardiomiopati
- Riwayat konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan kerusakan otot jantung, misalnya obat kanker
Tahap Kedua
Tahap kedua masih disebut dengan tahap pra-gagal jantung. Pada tahap ini, dokter telah memberikan Anda diagnosis disfungsi ventrikel kiri (kegagalan fungsi pada bilik jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh), tetapi Anda tidak pernah mengalami gejala gagal jantung.
Orang dengan diagnosis tahap kedua biasanya memiliki ekokardiogram yang menunjukkan fraksi ejeksi (EF) sekitar 40% atau kurang dari itu.
Tahap Ketiga
Orang dengan gagal jantung tahap ketiga biasanya telah memiliki diagnosis gagal jantung, dan saat ini memiliki tanda dan gejala gagal jantung seperti:
- Sesak napas
- Merasa mudah lelah
- Penurunan kemampuan berolahraga
- Kaki terasa lemah
- Seringkali bangun untuk buang air kecil
- Kaki, pergelangan kaki, kaki bagian bawah serta perut mengalami pembengkakan
Tahap Keempat
Orang yang dinyatakan masuk ke tahap empat gagal jantung memiliki perkembangan gejala yang tidak membaik dengan bantuan perawatan. Artinya, ini adalah tahap akhir gagal jantung. Pada tahapan ini sesak napas seringkali terjadi walaupun Anda dalam kondisi beristirahat (tidak beraktivitas).
Anda mengalami gejala yang cenderung parah bila sampai di tahapan ini dan bergantung pada pengobatan serta perawatan untuk membantu meringankan gejalanya.
Gagal jantung bukanlah kondisi yang bisa disembuhkan sepenuhnya. Namun dengan diagnosis dini, perburukan gejala bisa dicegah sehingga tahapan perkembangannya juga bisa ditekan sebisa mungkin agar tidak menjadi parah.
Dokter akan memberikan pengobatan untuk membantu mengurangi gejala dan menyarankan perubahan gaya hidup sehat pada tahapan awal. Sesampainya pada tahapan akhir, Anda mungkin telah membutuhkan operasi jantung atau transplantasi jantung.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina